Ada dua, pilihlah yang mana........sama ada mahu menjadi golongan disukaiNYA atau dibenciNYA, segalanya sudah ada, tinggal mahu mengikutinya atau meninggalkannya.

Friday, August 6, 2010

PERKASA LAMBANG ASSABIYYAH... PERJUANGAN HARAM DISISI SYARA'

LAUNGAN BANGSA BERKUMANDANG LAGI.......... NEGARAKU BERSATU? ASTAGFIRULLAHALA'ZIM INILAH SIKAP YG DITUNJUKKAN UMMAH ISLAM MALAYSIA YG JELAS MENOLAK ISLAM SBAGAI THE WAY OF LIFE.......
Memegang sepenuhnya perlembagaan sebagai perjuangan mereka dan menidakkan seruan dan perintah ALLAH melarang assabiyyah... benarkah kenyataan dalam perlembagaan bangsa melayu itu islam?zaman kini ramai melayu telah murtad!.. ini fakta jika sayangkan bangsa melayu perkasa bantulah mereka mempertahankan akidah bukan merosakkn akidah bangsa melayu.Satu persoalan yang boleh kita lontarkan kepada mereka ialah apakah mereka akan berhujah dengan isu bangsa ini di depan Allah SWT kelak. Apakah tindakan mereka mempertahankan perlembagaan kufur acuan Lord Reid itu sesuatu yang sah di sisi Islam. Niat untuk menjaga dan membela Islam adalah sesuatu yang baik tetapi ianya suatu yang rosak apabila dicampur dengan unsur assabiyyah Melayu, apatah lagi ingin dinaungi dengan unsur-unsur kufur seperti mempertahankan perlembagaan yang dibuat oleh sang kafir Lord Reid.

Wahai kaum Muslimin di malaysia,sekali lagi ingin mengingatkan kalian untuk kembali kepada perjuangan Islam dan tinggalkan perjuangan ashobiyyah yang akan menjerumuskan kalian ke neraka. Bagi kaum Muslimin  dengan ini ana menyeru agar janganlah sekali-kali kalian menyahut akan seruan yang akan dijaja oleh Perkasa ke seluruh Malaysia ini. Jika kalian hadir di majlis tersebut sekalipun, janganlah kalian sekali-kali menyokong seruan assabiyyah tersebut, sebaliknya hendaklah kalian memuhasabah dan mengingatkan siapa sahaja penyeru kepada seruan neraka itu agar menghentikan segera seruan mereka.

Wahai kaum Muslimin! Jadikanlah Al-Quran dan Al-Hadis sebagai asas perjuangan, bukannya assabiyyah yang merupakan seruan yang dibisikkan dan disukai oleh syaithan bagi menyesatkan kalian dari agama Allah. Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT hakikatnya adalah untuk memperjuangkan Islam, bukannya memperjuangkan bangsa. Seruan busuk yang kalian pekikkan itu adalah seruan yang menyeru ke arah neraka Allah. Tinggalkanlah seruan ke neraka itu jika kalian ingin selamat dari azab Allah. Firman Allah SWT:

“Dialah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad) dengan membawa petunjuk dan agama yang benar (Islam) untuk dimenangkan di atas segala agama yang lain, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya”. [TMQ at-Taubah (9):33]

Ingatlah akan sabda Rasulullah SAW,

“Bukanlah dari kalangan kami orang-orang yang menyeru kepada assabiyyah, berperang atas dasar assabiyyah dan mati kerana (mempertahankan) assabiyyah" [HR Abu Dawud].

Thursday, August 5, 2010

persahabatan menurut islam

Istilah sahabat dalam Islam sedemikian popular. Nabi memiliki banyak sahabat dalam mengembangkan Islam. Ada empat sahabat nabi yang amat dikenal, yang kemudian memimpin masyarakat Islam sepeninggalan Nabi, yaitu Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali. Ke empat sahabat nabi ini,tulus dan dekat dengan nabi.

Para sahabat itu memiliki komitmen yang amat tinggi dalam memperjuangkan Islam. Apa saja ynag dilakukan oleh nabi, mereka ikuti dan kerjakan. Hubungan mereka dijalin bukan atas kepentingan, melainkan atas dasar cinta terhadap ajaran Islam yang sedemikian mulia. Atas dasar itu maka hidup dan atau mati mereka, hanya diperuntukkan bagi perjuangan agama Allah itu. Sebaliknya, antara sahabat dengan nabi tidak pernah terjadi konflik, salah paham, dan sejenisnya.

Mereka itu semua adalah orang-orang yang setia, sehingga pada saat nabi masih hidup, sekalipun sedemikian berat, perjuangan nabi selalu berhasil dengan gemilang. Kiranya tidak boleh dibayangkan, andaikan para sahabat tersebut, tidak memiliki komitmen dan atau hati mereka tidak diikat oleh tali kasih sayang yang mendalam. Mungkin nabi akan disibukkan oleh persoalan-persoalan perbalahan di lingkungan sahabat sendiri.

Persahabatan seperti itu, memang seharusnya boleh dicontohi oleh umatnya. Persahabatan dalam Islam diikat oleh tali keimanan dan kasih sayang di antara mereka. Iman selalu bersemayam di hati dan bukan hanya terletak di alam pikiran. Iman berbeda dengan sebatas pemahaman. Jika iman berada di hati maka pemahaman dan kesepakatan atau komitmen selalu berada di alam pikiran. Suara hati agaknya memang berbeda dengan suara akal. Suara hati selalu didasari oleh nilai-nilai luhur kasih sayang, sedangkan kesepakatan dan komitmen didasari oleh kepentingan-kepentingan.

Ikatan keseimanan dan kasih sayang, tidak mengenal transaksi, pertimbangan untung atau rugi, dan siapa mendapatkan apa. Berbeda dengan itu adalah hubungan-hubungan rasional dan kesepahaman yang biasanya diikat oleh janji atau MoU, maka berkemungkinan pihak-pihak tertentu, setelah mempertimbangkan untung atau rugi, apalagi ditemetrai telah terjadi suasana tidak jujur dan tidak adil, maka kesepakatan itu akan dibatalkan dan bahkan saling menggugat dan membatalkan kerjasama itu.

Islam sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah, dalam membangun  persahabatan didasari oleh kecintaan pada Allah dan rasulnya. Oleh karenanya, ikatan itu lebih berkekalan, mantap dan istiqomah. Persahabatan dalam Islam dibina sepanjang waktu, baik dalam kegiatan spiritual maupun dalam kegiatan social. Dalam kegiatan spiritual misalnya, setiap solat selalu bacaannya diakhiri dengan mengucap salam ke kanan dan ke kiri. Ucapan salam itu berisi doa, memohon agar keselamatan dan rakhmat Allah selalu melimpah kepada saudaranya sesama muslim.

Dalam kegiatan ritual, seperti dalam sholat tergambar bahwa seorang muslim tidak hanya berharap mendapatkan keselamatan bagi dirinya sendiri dan keluarganya, melainkan keselamatan bagi seluruh kaum muslimin. Demikian pula, dalam berbagai doa’ yang diucapkan, kaum muslimin selalu menyempurnakan doanya terhadap seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Persahabatan kaum muslimin, sesungguhnya secara doktriner, diikat secara kokoh dalam waktu yang amat panjang, baik di dunia maupun akherat. Hubungan sesame kaum muslimin, dibangun sebagaimana sebuah bangunan rumah, antara bagian satu dengan bagian lainnya saling memperkukuh. Selain itu juga diumpamakan bagaikan tubuh, maka jika sebagian sakit maka yang lainnya akan merasa sakit, dan demikian juga sebaliknya.

Hanya sayangnya konsep yang sedemikian luhur itu belum mampu direalisasikan sepenuhnya dalam kehidupan nyata. Di antara kaum muslimin seringkali masih saling bercerai berai. Berbagai organisasi Islam yang muncul di mana-mana, yang semestinya antara satu dan lainnya saling memperkukuh, namun pada kenyaannya justru sebaliknya. Antar berbagai organisasi terjadi saling perbalahan, konflik dan bahkan juga saling menyerang dan menjatuhkan. Lebih ironi lagi, konflik itu tidak saja terjadi antar organisasi Islam, tetapi justru terjadi pula di antara internal organisasi.

Sedemikian rentannya persahabatan di antara kaum muslimin, sehingga seringkali terdengar joke, bahwa agar para iblis tidak terlalu capek menggoda manusia, maka makhluk Allah yang dianggap paling mulia tersebut didorong saja mendirikan organisasi dan syukur kalau organisasi yang bernuansa politik. Jika organisasi atau partai politik itu sudah berhasil berdiri, maka sekalipun setan tidak bekerja, maka mereka dengan sendirinya sehari-hari akan konflik dan saling menyerang dan menjatuhkan satu dengan lainnya.

kronologi tersebut rasanya tidak sulit dipahami dari kalangan umat Islam. Selama ini seolah-olah ajaran Islam tidak memiliki konsep tentang persatuan umat. Selain itu seolah-olah Islam belum menjadi faktor pemersatu, dan sebaliknya, justru menjadi kekuatan pemecah belah umat manusia. Padahal kenyataannya tidak begitu. Banyak hadits nabi menegaskan bahwa antara sesame kaum muslimin adalah bagaikan saudara. Persatuan hendaknya diperkokoh. Sesama kaum muslimin harus saling mencintai. Demikian pula al Qur’an secara tegas melarang saling bercerai berai di antara kaum muslimin.

Perpecahan, tidak terkecuali di antara kaum muslimin, sudah menjadi hal biasa. Maka kemudian muncul jaguh pembenar terjadinya konlik, dan atau perpecahan apalagi dalam organisasi politik. Mereka mengatakan bahwa berbeda pendapat, konflik dan sejenisnya adalah sia-sia saja. Bahkan menganggap hal wajar sebuah kenyataan yang mengatakan bahwa, persahabatan dalam politik tidak pernah abadi. Sebaliknya, mereka mengatakan bahwa yang abadi adalah kepentingan. Sehingga, sepanjang di antara mereka masih memiliki kepentingan yang sama, maka kelompok itu masih bisa bersatu, dan sebaliknya akan bercerai jika kepentingan itu tidak didapat.

Persahabatan yang dicontohkan oleh Rasulullah sesungguhnya tidak demikian. Persahabatan itu diikat oleh kasih sayang yang mendalam, iman, dan ketaqwaan. Kasih sayang atau saling mencintai di antara kaum muslimin harus didasarkan atas motivasi karena Allah dan Rasulnya, dan bukan karena kepentingan sebagaimana dalam ikatan politik itu. Negeri yang kita cintai ini, semestinya dibangun atas dasar kecintaan kepada bangsa dan negara, dan bukan atas dasar kepentingan golongan atau partai. Dalam Islam mencintai bangsa adalah bagian dari keimanan seseorang. Jika demikian halnya, maka sesungguhnya tidak akan terjadi fenomena persaingan di antara pemimpin bangsa, yang mereka itu masih sama-sama mendapatkan amanah dari rakyat.

Memang fenomena seperti itu, menurut bahasa politik adalah sia-sia saja dilakukan oleh siapapun. Keputusan itu tidak sedikitpun menyalahi undang-undang atau peraturan yang ada. Akan tetapi, sesungguhnya jika ikatan di antara itu bukan sebatas komitmen, kesepakatan atau kepentingan, melainkan berupa tali keseimanan, kecintaan terhadap agaama, maka semestinya para pemimpin selalu mengambil tindakan arif dan bijak. Atas dasar kecintaannya itu , maka masing-masing akan selalu menjaga persahabatan yang telah dibangun atas dasar nilai-nilai mulia itu. Islam tidak mengenal istilah persahabatan sementara, sesaat, bebas atau liberal. Tetapi dalam dunia ekonomi saja istilah seperti itu ada, yaitu ekonomi liberal, yang juga banyak orang ternyata tidak menyukainya. Wallahu a’lam.

Amir bin Abdullah bin Jarrah........ SAHABAT BAGINDA YANG ANA KAGUMI..

Walau dimana ana menulis kisah sahabat ini yang ana utarakan.. kerna dia sahabat yang ana kagumi tatkala berjuang dijalanNYA..
nama sahabat ini tidaklah popular namun sukar dikatakan dia sahabat yg tatkal mengingati kisahnya ana bisa mengalirkan air mata.. sayu.beliau mujahidin yang menjadi sumber inspirasi ana sekian lama.

Nama sebenar Abu Ubaidah ialah Amir bin Abdullah bin Jarrah. Beliau dikenali sebagai seorang yang kuat beribadat, merendah diri dan zuhud. Beliau memasuki Islam melalui Sayidina Abu Bakar dan termasuk golongan yang awal memeluk Islam.

Beliau berhijrah ke Habsyah pada kali yang kedua. Abu Ubaidah adalah antara pahlawan Islam yang gigih dan berani di samping akhlaknya yang terpuji. Beliau turut menyertai hampir kesemua peperangan besar yang dihadapi oleh kaum Muslimin seperti Perang Badar, Uhud dan sebagainya.

Di dalam peperangan Uhud, Abu Ubaidah sentiasa menjaga keselamatan Rasulullah s.a.w. Namun keadaan di medan pertempuran itu memaksanya sering berpisah dengan baginda. Meskipun begitu, matanya sentiasa mengawasi kedudukan baginda dari jauh. Begitulah rasa kasihnya beliau terhadap Rasulullah s.a.w.

Pada suatu ketika, Abu Ubaidah telah terpisah dengan Rasulullah s.a.w. kerana baginda telah dikepung oleh pihak musuh. Tiba-tiba, beliau melihat sebilah anak panah mengenai baginda. Dengan pantas Abu Ubaidah segera mendapatkan Rasulullah dan menyerang pihak musuh sehingga mereka bercerai-berai. Didapati di wajah Rasulullah mengalir darah dan ketika itu baginda sedang menyapu darahnya.

Dua rantai besi penutup kepala telah termasuk ke dalam kedua pipi baginda. Tanpa berlengah lagi, Abu Ubaidah segera menarik dua rantai besi itu dengan giginya sehingga tercabut dua batang giginya. Begitulah kecintaan Abu Ubaidah yang dieprlihatkan terhadap baginda.

Abu Ubaidah pernah diberi tanggungjawab memimpin sepasukan tentera seramai tiga ratus sepuluh orang. Setiap hari mereka diberi segenggam kurma sehinggalah bekalan makanan itu habis. Kemudian digantikan dengan perahan air daun-daun. Meskipun begitu, tentera di bawah pimpinannya dapat menghadapi kesusahan ini dengan sabar dan keyakinan yang padu.

Abu Ubaidah pernah dipilih sebagai khalifah menggantikan Rasulullah s.a.w. yang wafat. Namun jawatan itu akhirnya dipegang oleh Sayidina Abu Bakar memandangkan dia memiliki beberapa keistimewaan serta mendapat penghormatan dari para sahabat pada masa itu.

Setelah negeri Syam jatuh ke tangan umat Islam, Abu Ubaidah telah dilantik menjadi amirnya. Namun kehidupannya yang sungguh zuhud, tidak sebagaimana para pemerintah yang lain.Sayidina Umar pernah menziarahi Abu Ubaidah di rumahnya. Dia merasa amat terkejut melihatkan hanya terdapat satu bekas makanan dan sehelai kain bulu di rumah itu. Abu Ubaidah hanya menerangkan, "Tempat makan itu juga dijadikan bekas wuduk manakala kain bulu itu dijadikan alas tidur dan tempat duduk."

Mendengarkan penjelasan Abu Ubaidah itu, menitis air mata Sayidina Umar kerana beliau sungguh terharu.

Khalifah Umar pernah berhasrat melantik Abu Ubaidah sebagai penggantinya kelak. Oleh itu, ketika berlaku suatu wabak di negeri Syam, khalifah telah mengirimkan surat supaya Abu Ubaidah segera menemuinya. Tujuannnya ialah supaya Abu Ubaidah dapat terhindar dari wabak tersebut.

Namun Abu Ubaidah telah dapat menangkap maksud surat itu. Beliau tidak sanggup meninggalkan tenteranya sedangkan beliau menyelamatkan diri. Beliau sanggup berada bersama para tenteranya dan enggan berpisah dengan mereka. Surat kahalifah itu telah dibalasnya. Di antara isi kandungannya:

"Biarlah Allah yang melaksanakan apa yang telah ditakdirkan-Nya buat kami semua."

Tidak lama kemudian, terdengar berita bahawa Abu Ubaidah meninggal dunia di tengah-tengah wabak itu. Mayatnya telah dikebumikan di Jordan.

salam ukhwah fisabilillah..

ALLAHUAKBAR3!...
nukilan pertama diblog baru ana....

mungkin tiada kelainan seperti selalu blog ana mengisarkan kehidupan kita sebagai hambaNYA dan bicara ilmiah..
semoga blog baru membawa minda fresh yang lagi baru...

barakallahufik